Posted by : Josh Frederich
Thursday, June 16, 2016

Disini saya akan menjelaskan bagaimana cara menentukan suatu nama kimia pada umumnya
Senyawa Biner
1. Logam(Jenis Gol.A) + Non-Logam
Jika Diketahui suatu senyawa adalah logam(Gol. A) bertemu dengan non logam maka nama senyawanya adalah
nama logam(Gol. A) + nama non-logam diberi akhiran kata -ida
Contoh:
MgS: Magnesium Sulfida
MgCl2:Magnesium Klorida
BaCl2:Barium Klorida
NaCl: Natrium Klorida
2.Logam (Jenis Gol.B) + Non-logam
Jika Diketahui Suatu Senyawa Logam Jenis Gol.B bertemu dengan non logam maka
Nama Logam (Gol.B) + (No.biloks Logam Gol.B ditulis dengan angka romawi) + Non Logam+Ida
contoh:
FeCl3: Besi (III) Klorida
FeCl2: Besi (II) Klorida
MnO2 :Mangan (IV) Oksida
3.Non-Logam dengan Non-Logam
Jika diketahui biasanya mereka menggunakan angka IUPAC dan unsur terakhirnya diberi kata -ida
Angka IUPAC :
1 = Mono
2 = Di
3 = Tri
4 = Tetra
5 = Penta
6 = Heksa
7 = Hepta
8 = Okta
9 = Nona
10 = Deka
Nb:Biasanya Pada bagian awal senyawa non logam jika 1 tidak diberi imbuhan Mono Seperti CO menjadi Carbon Monoksida saja bukan Monokarbon Monoksida
Contoh:
CO2: Carbon Dioksida
SO2: Belerang Dioksida
P2O5:Diposfor Pentaoksida
SiCl4: Silikon Tetraklorida
N20: Dinitrogen Monoksida
Pada Bagian selanjutnya saya akan memberitahu bagaiman jika ada 3 unsur atau lebih yang dikenal dengan tata nama Poliatomik